Lima Perkara KEBAIKAN:
1. Kekayaan Jiwa
2. Menahan Diri dari Menyakiti Orang Lain
3. Mencari Rizki yg Halal
4. Taqwa & Tsiqqih pd ALLAH
5. Tak Pernah Ada Jalan utk Selamat dari Pergunjingan Orang Lain sehingga Wajib Bagimu Teguh pada Hal2 yg Bermanfaat Bagimu.
[Iman Asy-Syafi'i]

Dua PERATURAN EMAS:
1. Tak Ada yang Berlebihan (Meden Agan)
2. Kenali Dirimu Sendiri (Gnothi Seauthon)
[Delphic Oracle]

"Hidup yg tidak diuji adalah Hidup yg tak pantas dijalani"
[Socrates]

The Elder

Foto saya
aQ tak tahu bagaimana kata-kata bisa menjelaskannya,,yang aQ tahu hanya bagaimana aQ harus melakukannya.
Jadilah Temanku di FACEBOOK...:)

Warga Negara Tanpa Negara

itu judul yg saya copas dari tajuk sebuah harian yg terbit dimalang,,,saya miris benar2 miris dg keadaan TKI kita yg oleh negara selalu diberi embel2 sbg Pahlawan Devisa,,,Pahlawan,,,jika kita mau tela'ah dalam2 buat saya akhirnya predikat Pahlawan rasanya kurang pas dg keberadaan mereka,,,krn menurut saya Pahlawan selalu saja mengarah pada sesuatu yg agung,,,yg selalu terjaga,,,s'lalu dihormati,,,yg andai
namanya saja salah disebutkan apalagi sampai dilecehkan pasti hukum yg akan bicara...
tapi apa yg sering terjadi dg Pahlawan yg satu ini?,,,mereka selalu menjadi warga negara kelas dua,,,mereka selalu saja terkucilkan dimata hukum maupun tatanan masyarakat kita,,,banyak TKI kita yg menderita diluar sana hanya sekedar berharap mendapatkan perlindungan dari negara yg membaiat mereka sebagai seorg Pahlawan,,,namun harapan hanya sekedar harapan,,,negara ini sudah terlanjur hanya menggantungkan hidupnya pada keberadaan mereka sebagai penyetor terbesar nomor dua devisa negara ini,,,negara sudah terlanjur menjadi parasit buat mereka...
atase,,diplomat,,duta besar,,,hanyalah sesama pengangguran yg sama2 sedang mencari pekerjaan,,bukan pengayom rakyat,,,mereka tak pernah bisa melindungi,,mereka tak pernah berani membela,,,dimata mereka istilah hubungan persahabatan bilateral menjadi kunci topeng pelindung kepicikan mereka & kepengecutan mereka,,,coba saja kita hayati dalam2 selama ini,,,andai saat seorg TKI yg disiksa majikan hingga terkapar, gaji tak terbayarkan, atau diperkosa majikan, dll saat menyetorkan pendapatan buat negara lalu mencuat kepermukaan,,,sebenarnya siapa yg pertama lebih tahu?,,,atase? diplomat? duta besar? tidak pernah saya dengar,,,melainkan media massa (elektronik,,surat kabar,,e_news),,,atau info dari teman sesama TKI,,,bahkan utk "agensi" mereka sendiri terkadang sengaja menutup-nutupi,,,bahkan andai sudah melaporkanpun selalu ditanggapi dg dingin dg dalih perlu pembuktian tanpa mau memberikan jaminan perlindungan,,,dimana mereka saat warganya butuh? apa yg mereka bisa beri saat warganya perlu? hanya kata2 bijak "sabar" yg pasti keluar dari bibir para parasit2 ini...
maka dari itu buat saya penyematan istilah Pahlawan tak pantas buat para TKI,,,krn istilah ini hanya sekedar predikat penyemangat buat TKI agar terpacu saat bekerja menghasilkan devisa buat negaranya,,,alasan para TKI bekerja utk memperbaiki taraf ekonomi itu klise,,,krn skg yg pasti meski taraf ekonomi mereka tak berubah toh pendapatan negara masih tetap bertambah & andai ada TKI kita yg pulang dlm keadaan tak berpunya apa negara mau membantu?,,,membantupun saat nyawa sudah terbang melayang atau saat cacat seumur hidup...
saya selalu mendengar presiden mengatakan bahwa TKI & negara tmp mereka kerja itu merupakan hubungan kooperatif yg harusnya saling menguntungkan "take & give",,,namun gak pernah ada kata2 yg keluar bahwa para TKI & negara (asalnya) juga merupakan hubungan yg harus saling menguntungkan,,sedangkan itu dulu yg semestinya disepakati sebelum yg lainnya,,,sehingga predikat Pahlawan layak disematkan,,sehingga negara memahami bahwa karena negara sadar masih belum mampu secara utuh mengayomi rakyatnya,,negara meminta bantuan pada rakyatnya agar rakyatnya bersedia mengayomi negaranya dg devisa,,,benar2 sebagai Pahlawan bukan sekedar Pejuang,,,benar2 dihormati & dijaga bukan sekedar diperas,,,benar2 sebagai warga negara terhormat yg diakui negaranya bukan sebagai warga negara kelas dua yg sering tanpa negara mau ada saat dibutuhkan...

do'a saya & bela sungkawa sebesar2nya juga tak lupa permintaan maaf saya sedalam-dalamnya buat para TKI yg sudah mau bersedia kehilangan nyawanya,,,kehilangan harga dirinya,,,kehilangan martabatnya,,,kehilangan masa depan & mimpinya dalam tugas mengisi kas bangsa ini,,,takkan pernah ada yg sia dimata Sang Khaliq,,,biarlah darahmu dihisap oleh negaramu guna pembangunan bangsa ini meski raga & martabatmu harus tercabik,,biarlah,,,krn tugas kalianlah sebagai Pahlawan yg mungkin memang harus rela mati demi negara ini harus rela dinodai demi negara ini agar bisa bangkitdari keterpurukan dimata dunia,,,buat negara ini harus ada yg dikorbankan demi kemaslahatan bangsa dan itu adalah kalian para TKI...buat saya yg pernah merasakan penderitaan yg sama dengan kalian,,saya hanya mampu berdoa & menangis seraya menunggu mimpi kita bisa benar2 terwujud...wass...

tajuk mampir juga [ http://blog.revarius.info/nasib-tkw-indonesia-asal-ntb ]

Tidak ada komentar:

Yuhuu...;)