Lima Perkara KEBAIKAN:
1. Kekayaan Jiwa
2. Menahan Diri dari Menyakiti Orang Lain
3. Mencari Rizki yg Halal
4. Taqwa & Tsiqqih pd ALLAH
5. Tak Pernah Ada Jalan utk Selamat dari Pergunjingan Orang Lain sehingga Wajib Bagimu Teguh pada Hal2 yg Bermanfaat Bagimu.
[Iman Asy-Syafi'i]

Dua PERATURAN EMAS:
1. Tak Ada yang Berlebihan (Meden Agan)
2. Kenali Dirimu Sendiri (Gnothi Seauthon)
[Delphic Oracle]

"Hidup yg tidak diuji adalah Hidup yg tak pantas dijalani"
[Socrates]

The Elder

Foto saya
aQ tak tahu bagaimana kata-kata bisa menjelaskannya,,yang aQ tahu hanya bagaimana aQ harus melakukannya.
Jadilah Temanku di FACEBOOK...:)

Saya Tak Ingin Jadi Pribadi yg Antusias...

ada satu kata yg sangat saya sukai seumur hidup saya yaitu "BALANCE"
kenapa sangat saya sukai karena dari satu kata ini memiliki banyak makna & banyak fungsi...
memang dengan bisa membalancekan diri saya akan 'terkesan' menjadi pribadi yg kurang semangat dalam menjalani kehidupan,,akan banyak org yg menjudgemen diri saya menjadi pribadi loyo yg kurang energik,,akan banyak yg mencemooh saya karena saya terkesan gak mau berusaha,,,bahkan
mungkin saja akan banyak yg berusaha menyadarkan diri saya (...dikira saya pingsan atw ketiduran ya?...:P) bahwa dunia takkan bisa dihadapi dg sikap saya ini,,,
tapi saya tetap saja akan melakukannya karena apa?
karena saya memilih sebuah pilihan yg oleh sebagian orang pd umumnya telah dibuang hanya dikarenakan alih2 jaman & kebutuhan...

eh,,maksudnya apa ini mas?...

agar paham alasan saya mari kita lihat kembali sikap & cara berfikir kita saat ini,,,
bukankah saat ini kita kebanyakan org beranggapan kesuksesan hanya dinilai dari keberhasilan mengais rejeki semata?...salah satu contoh; saat seorg anak yg berhasil masuk STAN lebih akan dibanggakan krn alasan bahwa masa depannya akan cemerlang? jika lulus akan langsung diterima di instansi pemerintahan yg bonafit & akan mampu menghasilkan pundi2 rejeki dalam kehidupannya & pasti akan hidup bahagia...
sedangkan apa ada org tua yg benar2 bisa bangga saat anaknya yg lebih memilih menjd seorg tukang reparasi TV kecil2an didalam rumah kontrakan namun memiliki seorg istri yg sholehah yg bisa mendukung suaminya & keluarga besar suaminya serta bisa memberikan org tuanya cucu yg lucu yg bisa memberikan cahaya kebahagiaan batin didalam keluarganya?,,,ada?,,,ada mas,,tc disinetron,,,hahahahaaaa...
ini salah satu contoh kenapa saya memilih,,,krn saya memilih kesuksesan bukan hanya semata didalam kehidupan materi (pekerjaan mapan,,jabatan tinggi,,lulusan universitas terkenal,,,dst dst yg secara otomatis kesuksesan lainnya hanya akan menjadi pendukung)
dan karena sudah banyak yg memilih kesuksesan diatas sebagai primari choice-nya maka saya memilih pilihan kesuksesan primari lainnya;
-kesuksesan menjadi pribadi yg bijak
-kesuksesan menjadi suami/laki2 yg teladan
-kesuksesan menjadi umat yg benar2 paham
-dst dst...
sehingga buat saya kesuksesan materi hanya akan menjadi faktor pendukung saja & bukan faktor utama...
disinilah BALANCE tadi bwt saya,,,saya lebih suka menyeimbangkan bahwa semangat dalam kehidupan itu  bukan hanya saat mencari uang,,,semangat jg perlu saat menuntun istri,,,semangat jg penting dalam mendidik anak,,,semangat jg perlu kala kita menjadi "suami",,,jadi yg saya lihat adalah nilai kepantasannya...

karena buat saya  kita sudah menjebak diri kita dalam lingkupan ideologi sempit bahwa kebahagiaan tersulit & terpenting selalu adalah materi,,,
apa bijak namanya saat kita mau jungkir balik saat mencari uang buat kebutuhan keluarga tapi saat istri meminta saran atau masukan kita malah bilang,"...ah,,masa masalah gitu aja kamu gak bisa,,,sudah ah,,aku mau tidur,,,capek...",,,atau saat anak kita meminta kita meminta pendapat tentang pacarnya tapi kita hanya bisa bilang,"...ah,,kalo menurut kamu baik ya kamu terusin saja,,,krn kamu sendiri yg tahu siapa yg baik atau buruk buat kamu..." ,,,sedangkan gimana anak2 kita tahu baik & buruk jika setahu mereka hanya punya uang & tidak punya uang??? & saat mereka bermasalah dikemudian hari suami hanya sekedar bisa emosi & bilang "...kamu itu maunya apa sih!,,kamu benar2 istri yg gak bisa menghargai suami yg sudah banting tulang cari duit buat keluarga!!!...",,nah siapa yg salah kalo akhirnya istri jadi terikat secara materi pd suami tp keterikatan emosi lebih pada brondongnya,,,:P,,,lalu org tua bisanya marahin anak sambil bilang "...kamu benar2 anak yg gak bisa menjaga kepercayaan orang tua!,,,mau kamu apa!...",,lho bukannya krn kepercayaan yg diberikan org tua adl kepercayaan materi jadinya ya jangan salahkan anak jika mereka cewek akan merasa pantas mengorbankan hal2 yg bersifat "materi" (tubuh,,uang,,harga diri (keperawanan),,dll) demi apa yg dipercaya secara semu,,bahkan mgkn saja berprinsip virginity bukan lagi yg terpenting melainkan uaaaaaanngg,,sdgkan yg cowok merasa bhw uanglah yg paling bisa digunakan buat mendapatkan siapa saja & apa saja lalu saat lihat temannya tak bermateri mereka merendahkannya...
apa anda ada yg seperti ini? atau melihat kejadian spt ini?....:)

juga bukankah banyak suami2 yg merasa rendah diri dihadapan istrinya hanya krn mereka dipecat dari pekerjaanya & lama belum dapat kerja,,,atau mereka belum mampu menghasilkan lebih dari istrinya,,,sampai2 para suami melupakan bahwa mereka spt apapun kondisinya akan 'tetap' menjadi suami dari istrinya & ayah dari anak2nya & istri seperti bagaimanapun suksesnya dalam pekerjaan akan 'selalu' menjadi seorg istri bagi suaminya & ibu buat anak2nya dimata Khaliqnya...

yaaahh,,memang kadang eh sering kita lupa (...atau sengaja ngelupa ya?),,,krn takut "gak cukup",,,mereka sudah menolak keberadaan TUHANnya,,bahkan sudah mencoba menjadi TUHAN...maka dari itu butuh kesadaran batin tinggi,,,nah itulah BALANCE disini,,keseimbangan guna memekakan diri,,,saya lebih baik antusias selain mencari duit daripada sebagian aspek terpenting moral saya yg saya korbankan...

Tidak ada komentar:

Yuhuu...;)