ternyata kebanyakan dari kita itu munafik,,,hanya bisa menuntut tanpa mau berusaha...
coba kita perhatikan baik2,,,
dulu,,
saat kita pacaran kita selalu saya berharap-harap & meyakini apa2 yg sdh dijanjikan oleh pasangan kita bhw mereka akan menjadi pasangan yg paling ideal,,,oleh karena harapan & janji itu kita selalu saja yakin bahwa dia lah yg terbaik & paling pas buat kita,,bahkan seakan-akan semua kekurangan diri mereka selalu kita sanggup memakluminya...
namun saat masuk pada pernikahan,,saat pasangan kita mulai menunjukkan siapa diri mereka yg sebenarnya,,,kita langsung berontak,,terutama saat yg sebenarnya itu tak sesuai dg harapan awal kita...
mgkn sebagian dari kita akan mengatakan,,"bukannya lumrah?..."
yup,,benar,,,itu memang lumrah,,,TAPI,,apa kita sdh menempatkan mereka sbg manusia yg selalu saja mudah lupa,,berpaling,,bahkan bosan???
disinilah peran kita yg sebenarnya paling dibutuhkan,,yaitu mengembalikan konsekuensitas & mengingatkan yg tersilapkan baik oleh kita maupun pasangan...
saat pacaran kita bisa berteori,"...ah,,namanya saja pacaran,,,belum kelihatan aslinya...",,,namun kita jg tak menikmati hal tsb bukan?,,,lalu mengapa seakan-akan kita yg jelas2 tak bisa menikmati hal tsb malah semakin membuat hal tsb sbg suatu kebenaran? mengapa kita tidak berusaha mengembalikan ketatanan awal? bukannya malah lari & mencari pembenaran...
saya heran,,saat berpacaran ada dari kita yg wuuuaaahhhh mesranya,,,namun saat menikah ada rumah tangga yg tidak harmonis,,masih saja mempertahankan rumah tangganya dg kebisuan,,,tanpa dibenahi ataupun dibetulkan,,,malah lebih suka saling diam yg penting gak cerai walau tidur sdh tdk satu kamar,,,walau tidur sdh tdk satu ranjang selama bertahun-tahun,,bravo,,,
adalagi,,,dikarenakan masalah yg dirasakan bersama pasangannya mungkin terlalu berat & menumpuk-numpuk,,,ada sebagian dari kita yg lari menghindarinya,,se-jauh2nya,,salut,,,
kuat2an bertahan utk mencari yg bisa dikambing hitamkan,,,yg satunya lagi mencoba mengendapkannya dg khayalan endapannya akan hilang dg sendirinya...
nb:
buat yg menikah,,,andai ada masalah dalam rumah tangga janganlah sebelum permasalahan itu benar2 selesai dianggap sudah selesai,,,namun selesaikanlah dg se-baik2nya & se-benar2nya...masalah itu utk diselesaikan,,bukan dianggap saja selesai...
capek?,,,kalo gak mau capek ya gak usah hidup aja...
organ tubuh [RAGA] kita tak pernah lelah melaksanakan tugasnya memompa kehidupan & menunjang kehidupan kita,,,lalu,,kenapa organ batin [JIWA] kita tak mampu mengimbanginya?...
"janganlah suka membatasi kebisaanmu,,sebelum ketidak-bisaan benar2 nampak dihadapanmu..."
Lima Perkara KEBAIKAN:
1. Kekayaan Jiwa
2. Menahan Diri dari Menyakiti Orang Lain
3. Mencari Rizki yg Halal
4. Taqwa & Tsiqqih pd ALLAH
5. Tak Pernah Ada Jalan utk Selamat dari Pergunjingan Orang Lain sehingga Wajib Bagimu Teguh pada Hal2 yg Bermanfaat Bagimu.
[Iman Asy-Syafi'i]
Dua PERATURAN EMAS:
1. Tak Ada yang Berlebihan (Meden Agan)
2. Kenali Dirimu Sendiri (Gnothi Seauthon)
[Delphic Oracle]
"Hidup yg tidak diuji adalah Hidup yg tak pantas dijalani"
[Socrates]
1. Kekayaan Jiwa
2. Menahan Diri dari Menyakiti Orang Lain
3. Mencari Rizki yg Halal
4. Taqwa & Tsiqqih pd ALLAH
5. Tak Pernah Ada Jalan utk Selamat dari Pergunjingan Orang Lain sehingga Wajib Bagimu Teguh pada Hal2 yg Bermanfaat Bagimu.
[Iman Asy-Syafi'i]
Dua PERATURAN EMAS:
1. Tak Ada yang Berlebihan (Meden Agan)
2. Kenali Dirimu Sendiri (Gnothi Seauthon)
[Delphic Oracle]
"Hidup yg tidak diuji adalah Hidup yg tak pantas dijalani"
[Socrates]
The Elder
- L'wy Setyoko
- aQ tak tahu bagaimana kata-kata bisa menjelaskannya,,yang aQ tahu hanya bagaimana aQ harus melakukannya.
Jadilah Temanku di FACEBOOK...:)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar